Cara Mudah Mengukur Kinerja Investasi Saham
Ketika berinvestasi saham, penting untuk dapat mengukur kinerja investasi Anda. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah strategi investasi yang Anda gunakan sudah tepat dan apakah Anda telah mencapai tujuan investasi Anda. Ada beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk mengukur kinerja investasi saham Anda.
1. Return on Investment (ROI)
ROI adalah salah satu cara paling umum untuk mengukur kinerja investasi saham. ROI dihitung dengan membagi keuntungan bersih dari investasi Anda dengan biaya investasi awal Anda. Hasilnya kemudian dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan persentase ROI.
ROI = ((Keuntungan Bersih / Biaya Investasi Awal) x 100%)
Sebagai contoh, jika Anda menginvestasikan Rp10.000.000 di saham perusahaan A dan setelah satu tahun saham tersebut dijual dengan harga Rp12.000.000, maka keuntungan bersih Anda adalah Rp2.000.000. ROI Anda untuk investasi ini adalah 20%.
2. Annualized Return
Annualized return adalah cara lain untuk mengukur kinerja investasi saham. Annualized return dihitung dengan membagi keuntungan bersih dari investasi Anda dengan biaya investasi awal Anda, kemudian dikalikan dengan jumlah tahun investasi Anda. Hasilnya kemudian dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan persentase annualized return.
Annualized Return = ((Keuntungan Bersih / Biaya Investasi Awal) x Jumlah Tahun Investasi x 100%)
Sebagai contoh, jika Anda menginvestasikan Rp10.000.000 di saham perusahaan A dan setelah lima tahun saham tersebut dijual dengan harga Rp15.000.000, maka keuntungan bersih Anda adalah Rp5.000.000. Annualized return Anda untuk investasi ini adalah 10%.
3. Sharpe Ratio
Sharpe ratio adalah cara yang lebih canggih untuk mengukur kinerja investasi saham. Sharpe ratio dihitung dengan membagi keuntungan bersih dari investasi Anda dengan risiko investasi Anda. Risiko investasi diukur dengan standar deviasi dari return investasi Anda. Semakin tinggi sharpe ratio, semakin baik kinerja investasi Anda.
Sharpe Ratio = (Keuntungan Bersih - Return Bebas Risiko) / Standar Deviasi
Sebagai contoh, jika Anda menginvestasikan Rp10.000.000 di saham perusahaan A dan setelah satu tahun saham tersebut dijual dengan harga Rp12.000.000, maka keuntungan bersih Anda adalah Rp2.000.000. Return bebas risiko saat itu adalah 5%. Standar deviasi dari return investasi Anda adalah 10%. Sharpe ratio Anda untuk investasi ini adalah 1,5.
4. Treynor Ratio
Treynor ratio adalah cara lain untuk mengukur kinerja investasi saham. Treynor ratio dihitung dengan membagi keuntungan bersih dari investasi Anda dengan risiko investasi Anda. Risiko investasi diukur dengan beta dari investasi Anda. Beta adalah ukuran seberapa besar return investasi Anda berfluktuasi dibandingkan dengan return pasar secara keseluruhan. Semakin tinggi treynor ratio, semakin baik kinerja investasi Anda.
Treynor Ratio = (Keuntungan Bersih - Return Bebas Risiko) / Beta
Sebagai contoh, jika Anda menginvestasikan Rp10.000.000 di saham perusahaan A dan setelah satu tahun saham tersebut dijual dengan harga Rp12.000.000, maka keuntungan bersih Anda adalah Rp2.000.000. Return bebas risiko saat itu adalah 5%. Beta dari investasi Anda adalah 1,2. Treynor ratio Anda untuk investasi ini adalah 1,3.
5. Jensen's Alpha
Jensen's alpha adalah cara lain untuk mengukur kinerja investasi saham. Jensen's alpha dihitung dengan membandingkan return investasi Anda dengan return dari portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Portofolio yang terdiversifikasi dengan baik adalah portofolio yang berisi berbagai macam saham dengan risiko yang berbeda-beda. Semakin tinggi Jensen's alpha, semakin baik kinerja investasi Anda.
Jensen's Alpha = Return Investasi - Return Portofolio Terdiversifikasi
Sebagai contoh, jika Anda menginvestasikan Rp10.000.000 di saham perusahaan A dan setelah satu tahun saham tersebut dijual dengan harga Rp12.000.000, maka keuntungan bersih Anda adalah Rp2.000.000. Return dari portofolio yang terdiversifikasi dengan baik saat itu adalah 10%. Jensen's alpha Anda untuk investasi ini adalah 2%.
6. Fama-French Three-Factor Model
Fama-French Three-Factor Model adalah cara yang lebih canggih untuk mengukur kinerja investasi saham. Fama-French Three-Factor Model membagi return investasi saham menjadi tiga faktor: faktor pasar, faktor ukuran, dan faktor nilai. Faktor pasar adalah faktor yang mengukur seberapa besar return investasi saham dipengaruhi oleh return pasar secara keseluruhan.
Faktor ukuran adalah faktor yang mengukur seberapa besar return investasi saham dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Faktor nilai adalah faktor yang mengukur seberapa besar return investasi saham dipengaruhi oleh rasio harga terhadap buku dari perusahaan.
Post a Comment for " Cara Mudah Mengukur Kinerja Investasi Saham"
Salam perkenalan