Piala untuk Bumi, Hadiah dari Generasi Muda untuk Masa Depan
Assalamualaikum semua :)
Kali ini, aku mau sedikit membahas tentang hal yang menjadi pembicaraan hangat di seluruh dunia, dimana sekarang hutan semakin dieksploitasi oleh pihak-pihak yang ingin meraup keuntungan pribadi, tanpa memikirkan dampak bagi lingkungan.
Hal itu mengapa bisa terjadi? Sedangkan tanpa disuruh pun, masyarakat di sekitar hutan tersebut pasti sudah tertanam di dalam diri nya kalau hutan adalah warisan leluhurnya, yang harus dijaga sampai titik darah penghabisan.
Sedangkan masyarakat yang bukan berada di dekat kawasan hutan tersebut, cenderung belum teredukasi secara menyeluruh nih. Mungkin, mereka sebagian besar menjadikan hutan sebagai tempat wisata semata, sebagai tempat melepas hiruk pikuk kota.
Bisakah kita mempertahankan status paru-paru dunia yang dipegang oleh Indonesia saat ini?
Bisakah Pendidikan di Indonesia memupuk peran generasi muda untuk lebih peduli terhadap nasib paru-paru dunia saat ini?
Seandainya aku menjadi pemimpin, apa yang akan aku lakukan untuk Indonesia ya?
Aku Ingin Turut Andil Menjaga Paru-paru dunia
Menjaga paru-paru dunia itu, bukan cuma menjadi tanggung jawab masyarakat disekitar hutan lindung ya. Tapi semuanya juga harus turut menjaga dan mengembangkan. Rasanya tentu tidak adil kalau hanya mereka-mereka saja yang menjaga hutan, eh kita malah acuh begitu saja.
Apalagi menjadi generasi muda yang cuek saja dengan masalah paru-paru dunia yang semakin mengkhawatirkan, oh tidak seperti itu ceritanya. Sudah terjadi bencana alam, lantas menyalahkan pemerintah yang tidak becus mengatasi permasalahan. Hayo....
Mirisnya sih, masih ada saja yang menganggap pohon cuma sekedar tumbuhan semata, tanpa tahu kegunaannya lebih lanjut. Padahal, pohon menyimpan segudang manfaat untuk bumi kita:
- Pohon berguna untuk membersihkan udara dari partikel yang mencemari udara. Mengapa pohon disebut sebagai paru-paru dunia? Karena oksigen sendiri dihasilkan oleh pohon itu sendiri. Manusia kan memerlukan oksigen untuk bernafas bukan? :) Bayangkan saja kalau jumlah pohon terus-terusan berkurang jumlahnya, kualitas oksigen yang didapatkan akan semakin berkurang. Sebuah studi dalam Journal of Preventive Medicine sendiri menemukan, bahwa kasus kematian akibat penyakit jantung dan pernafasan lebih banyak terjadi di daerah yang tidak ada pohon atau jumlah pohon berkurang.
- Pohon sendiri bisa menciptakan lapangan kerja. Kenapa? Menurut perkiraan ILO, terdapat 13, 2 juta pekerja formal di sektor kehutanan secara langsung, pada tahun 2011. Itu tidak memperhitungkan sektor pekerjaan yang terkait secara tidak langsung dengan hutan, seperti wisata alam & furnitur.
- Pohon juga memiliki peran dalam menyediakan air bersih. Yang harus kalian ketahui, hutan itu menyediakan system filtrasi serta penyimpanan alami yang memproses hampir seluruh pasokan air bersih. Kalau kalian tidak percaya, lihat saja pada air kemasan yang beredar di pasaran. Sebagian besar pasti diambil dari sumber air pegunungan yang hutan nya masih asri.
- Pohon berfungsi untuk menurunkan pencemaran udara. Tahukah kalian? Sebuah pohon bisa menyerap 48 ton karbon dioksida per tahun. Amaze nya, sebatang pohon bisa menyerap satu ton karbon dioksida saat pohon tersebut berusia 40 tahun.
- Pohon bisa mengurangi tingkat kriminalitas loh. Dikarenakan lingkungan yang mempunyai pepohonan yang lebih banyak (istilahnya ruang hijau) memiliki efek menenangkan. Kalau fikiran tenang, kemungkinan untuk berbuat kejahatan jadi lebih kecil.
- Manfaat pohon ini juga bisa untuk meningkatkan nilai properti. Coba deh kalian bandingkan sendiri, lingkungan rumah yang dekat dengan pepohonan dengan lingkungan rumah yang minim dengan pepohonan. Pasti bakal kerasa kan bedanya? Orang-orang seperti kalian yang sedang membaca ini, bakal condong untuk membeli atau membangun rumah yang dekat dengan taman yang banyak pepohonannya. Sehingga wajar, kalau harga properti di areal yang dekat dengan banyak pepohonan lebih tinggi harganya dibandingkan dengan arela rumah yang terkesa tandus.
- Hadirnya pohon di hutan maupun taman kota itu bisa jadi memboosting mood kita loh. Tidak percaya? Coba deh saat kalian kalian tidak bersemangat, kalian coba berjalan-jalan ke taman kota maupun hutan, kalian bakal merasa jiwa kalian bakal lebih fresh.
- Pohon-pohon di kota berperan untuk menurunkan tingkat suhu perkotaan. Menanam pohon tersebut berarti mengurangi terciptanya konsentrasi panas di perkotaan. Oleh karena itu, menanam pohon itu penting agar udara sekitar tidak terlalu panas.
- Pohon berperan besar unktuk mengendalikan bencana alam, sperti banjir, tsunami alam, dan abrasi. Pohon-pohon yang terdapat di hutan di daerah tinngi menyimpan sebagian besar air yang seharusnya mengalir menuruni bukit. Istilahnya sih, pohon berperan besar untuk menghambat air (terutama di dataran tinggi) agar tidak langsung turun semua sehingga menyebabkan banjir. Bahkan, di daerah pantai sendiri kehadiran pohon mangrove dan cemara membantu menjaga lingkungan sekitar pantai agar tidak terjadi abrasi. Makanya kalau kalian ke pantai, sebagian besar pantai yang masih baik memiliki banyak tanaman mangrove dan cemara.
- Melindungi pohon, berarti kita juga turut melakukan konservasi sumber daya alam. Karena pohon berfungsi untuk tempat tinggal satwa liar seperti makan, kawin, dan tempat tinggal. Hadirnya satwa sendiri juga turut menjaga ekosistem alam juga loh.
Apakah kalian sudah mengerti sekarang, kenapa begitu pentingnya menjaga paru-paru dunia? Pendidikan di Indonesia beserta peran generasi muda memegang peran utama disini. Karena peran generasi muda lah yang akan melanjutkan perjuangan menjaga paru-paru dunia ini.
Program Adiwiyata, bisakah jadi solusi?
Sebenarnya, pemerintah sendiri sudah mulai menanamkan kesadaran akan lingkungan kepada para generasi muda melalui program sekolah Adiwiyata. Bagi yang belum tahu, sekolah Adiwiyata itu apa, sekolah Adiwiyata menurut peraturan menteri lingkungan hidup republic Indonesia nomor 05 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata menyatakan bahwa Sekolah Adiwiyata merupakan sekolah yang peduli serta berbudaya lingkungan dan juga program adiwiyata ialah suatu program untuk dapat mewujudkan sekolah yang peduli serta juga berbudaya lingkungan.
Sekolah Adiwiyata sendiri mempunyai tujuan untuk mewujudkan masyarakat sekolah (murid, guru. Orang tua/wali murid, lingkungan masyarakat) yang peduli serta juga berbudaya dalam lingkungan.
Diantaranya seperti turut bertangung jawab untuk mengupayakan penyelamatan lingkungan hidup, serta Mendorong dan membantu sekolah untuk dapat turut serta didalam melaksanakan upaya pemerintah demi melestarikan lingkungan hidup dalam pembangunan yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan demi hadirnya kepentingan generasi yang akan datang.
Program Adiwiyata sendiri mempunyai beberapa manfaat seperti berikut:
- Mengubah perilaku warga sekolah untuk dapat melakukan budaya pelestarian lingkungan.
- Meningkatkan penghematan sumber dana dengan melalui pengurangan sumber daya dan energi.
- Dapat menghindari sejumlah resiko dampak lingkungan yang terdapat di wilayah sekolah.
- Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan aktivitas atau kegiatan operasional sekolah.
- Menciptakaan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
- Memberikan pembelajaran bagi generasi muda mengenai pemeliharaan serta pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan juga benar.
- Meningkatkan kualitas dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman serta juga kondusif bagi seluruh warga sekolah.
Biasanya sih ya, sekolah yang berlabel Adiwiyata ini melakukan pelestarian lingkungan secara sederhana, seperti menanam dan merawat tanaman obat, bunga-bunga, serta tanaman hias.
Sebenarnya, program penghijauan skala kecil sudah diterapkan di sekolah-sekolah tertentu yang berstatus Adiwiyata. Tapi aku melihatnya kok begini ya. Seakan-akan Adiwiyata itu hanya terbatas untuk menanam tanaman obat dan tanaman hias semata. Parahnya, ada yang menanamnya cuma di pot bunga semata.
Sehingga, muncul deh persepsi di siswa, kalau Adiwiyata ya hanya untuk menanam tanaman obat, serta tanaman hias semata. Padahal, yang namanya tanaman, ya semestinya ditanam di tanah, bukan di pot tanaman. Jadi menurut aku, sebaiknya program Adiwiyata ini bisa dikembangkan lagi. Sehingga siswa sendiri memandang Adiwiyata bukan cuma sekedar menanam tanaman hias saja.
Lalu, apakah program Adiwiyata ini efektif untuk membangun peran generasi muda untuk peduli lingkungan?
Tentu saja efektif menurut aku. Tapi seperti yang aku katakan sebelumnya, akan lebih baik kalau program ini di kembangkan lagi, seperti yang akan aku jelaskan setelah ini.
Piala Untuk Bumi
Program Adiwiyata sendiri menurut aku sudah bagus, dimana generasi muda sudah diajarkan untuk merawat lingkungan lingkungan. Akan tetapi, aku ingin program ini dikembangkan lagi. Sehingga mereka bisa memberikan manfaat lingkungan secara luas. Salah satu caranya, yaitu dengan memberikan “Piala” untuk Bumi.
Piala untuk Bumi, maksudnya apa?
Tentu, setiap tahun ada banyak sekali generasi muda yang berhasil menyelesaikan pendidikan nya. Baik dari jenjang Taman Kanak-Kanak, hingga jenjang Universitas. Mereka berhasil menyelesaikan pendidikan dengan baik, serta menyerap pendidikan itu sendiri.
Tapi pernah tidak kalian berfikir, bagaimana cara untuk berterima kasih kepada bumi, yang menyediakan secara fasilitas nya untuk menyokong kehidupan?.
Yang paling simple dan gratis deh.
Bumi sudah berusaha menyediakan oksigen gratis melalui hutan dan pepohonan yang rindang. Kalian tentu tahu kan kalau oksigen di rumah sakit itu mahal harga nya? Sedangkan bumi memberikan cuma-cuma.
BAYANGKAN DEH, BAYANGKAN. Kalau tuhan tiba-tiba minta tarif oksigen yang kita hirup setiap hari, auto bangkrut deh kalian.
Jika aku jadi pemimpin, aku akan membuat semuanya, terutama generasi muda untuk terbiasa memberikan reward untuk bumi, yaitu dengan memberikan piala untuk bumi.
Yap, ini program dimana setiap generasi muda yang selesai menyelesaikan pendidikannya, mereka akan memberikan piala untuk bumi, alias memberikan bibit pohon untuk ditanam. Baik di lingkungan sekolahnya, lingkungan masyarakat sekitar, maupun di wilayah konservasi hutan yang ada di daerah mereka
Jadi, piala yang aku maksud adalah POHON. Dengan memberikan bibit pohon untuk ditanam, diharapkan generasi muda akan mengerti, dan menghargai bumi serta hutan itu sendiri .
Karena peran generasi muda begitu penting untuk menjaga kelangsungan lestari nya paru-paru dunia ini, maka bisa diawali dengan langkah kecil berupa piala untuk bumi ini.
Dengan hadirnya gerakan piala untuk bumi ini, diharapkan mereka bisa dengan sadar dan tulus mengungkapkan rasa terima kasih mereka terhadap bumi.
Karena ini namanya piala, piala kan harusnya kokoh ya. Bukan berarti yang dihadiahkan hanya tanaman hias, apalagi tanaman janda bolong segala. Bukan begitu konsep nya :D
Karena konsep nya adalah “piala”, mereka yang menyelesaikan pendidikan ini bisa memberikan bibit pohon yang kokoh dan bermanfaat untuk jangka panjang. Filosofi nya sih seperti pendidikan yang mereka terima selama ini akan memberikan manfaat jangka panjang apabila digunakan sebaik-baiknya.
Minimal, ya pohon yang bisa menghasilkan buah. Seperti bibit pohon mangga, pohon rambutan, dan lain sebagainya. Pokoknya yang beberapa tahun kedepan bakal kokoh pohon nya.
Pemberian piala untuk bumi sendiri sebagai bentuk kesadaran individu, karena sebenarnya mereka tidak menikmati fasilitas yang diberikan oleh alam secara cuma-cuma, mereka juga harus bertanggung jawab dan terus meregenerasi alam agar tidak punah di kemudian hari.
Pertanyaannya, yang tidak menempuh pendidikan lagi tidak ikut memberikan piala untuk bumi? Konsep nya juga tidak seperti itu.
Jadi, untuk masyarakat dewasa (maksudnya yang sudah tidak menempuh pendidikan lagi) bisa memberikan piala untuk bumi di hari kemerdekaan Indonesia. Sehingga, dengan memberikan piala untuk bumi di hari kemerdekaan, mereka juga bisa sekalian mensyukuri kemerdekaan yang telah mereka rasakan sekarang.
Sesuatu yang baik, tentu harus dibiasakan. Agar menjadi kebiasaan yang lahir karena ketulusan dan kesadaran diri
Begitulah kira-kira kalau aku menjadi pemimpin nanti. karena aku berharap semoga Indonesia tetap mempertahankan predikat paru-paru dunia. sehingga, Indonesia akan tetap dikenal baik di seluruh dunia karena turun serta men suplai oksigen alami dan bumi yang tetap terjaga.
Idenya menarik banget mbak, satu orang satu pohon saja sudah jutaan pohon baru yang tumbuh ya...
ReplyDelete