Tahap Pembelajaran Anak Autis Terbaru
Konten [Tampil]
Anak autis, sering kali kita mendengarnya dan memperhatikannya di jalanan, di sekolah, di lingkungan sekitar kita bahkan di tempat kerja kita. Anak autis memang merupakan anak yang tidak mampu memberikan perlakukan seperti anak Normal lainnya. Terkadang anak autis memiliki super tenaga yang tidak kelelahan ketika melakukan sesuatu.
Anak autis juga memiliki perlakuan yang sama seperti kita yang mempunyai fisik dan kemampuan yang sama dan normal, hanya saja perlakuan anak autis lebih ke arah yang mendalam, pendekatan secara langsung dan menyeluruh, seperti apa anak autis itu simak penjelasan singkat ini sobat.
Anak autis adalah anak yang mempunyai keterlambatan dalam perkembangan dengan anak yang lainnya. Istilah autisme itu sendiri berasal dari kata “autos” yang berarti sendiri, dan “Isme” yang berarti suatu pemahaman yang individunya tertarik pada dunianya sendiri. Sedangkan autistik adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks seperti komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi.
Anak autis ini umumnya terdiri dari 2 tipe. Pertama, anak autis yang memang sibuk dengan dunianya sendiri, namun dia cenderung tidak mengganggu orang-orang disekitarnya. Sedangkan tipe kedua adalah anak autis yang asyik dengan dunianya sendiri, namun karena saking asyiknya dia dengan dunianya sendiri, dia juga mengganggu orang-orang di sekitarnya.
Meskipun begitu, anak autis merupakan individu yang istimewa serta mempunyai keunikan tersendiri. apa yang sering dia lakukan tersebut justru bisa kita kembangkan menjadi potensi yang menakjubkan. Semisal dia sering bermain laptop, maka anak autis bisa diarahkan untuk belajar tentang IT. ada pula anak autis yang aktif berlari-lari bisa kita kembangkan kemampuan kinestetiknya. serta ada pula anak autis yang suka menyusun benda-benda di lantai, kita bisa arahkan potensi motoriknya.
tentu saja. anak autis sering dihadapkan pada masalah sulit berkonsentrasi (itulah yang menyebabkan mereka seakan asyik dengan dunia mereka sendiri). Sedangkan proses pembelajaran pada umumnya menekankan pada konsentrasi. Sehingga dalam proses pembelajaran sudah tentu perlu mengembangkan pembelajaran yang berbeda karena pola belajar mereka juga berbeda.
Anak autis pula saat di sekolah juga biasanya (bahkan wajib) didampingi oleh guru pendamping yang lebih memahami karakter dan pola pembelajaran autis. namun bukan berarti pula kita (baik sebagai pendidik maupun sebagai orang tua) lepas tangan begitu saja. kita juga patut untuk mempelajari bagaimana sih cara mengajari anak autisme itu.
Kurikulum anak autis adalah Kurikulum yang fleksibel, anak autis tidak mampu menerima kurikulum yang dipakai oleh anak normal, sama saja menekannya, maka dari itu anak autis Kurikulumnya disusun berdasarkan Kemampuan dan dapat diterima semua orang.Kurikulum anak autis harus mampu disesuaikan dengan kemampuan dirinya dan kemampuan anaknya.
Anak autis seringkali menunjukkan sikap yang berbeda dari anak yang lain,Masalah belajar di kelas dengan Kurikulum yang berbeda, Guru atau pendamping bisa membuatkan sebuah catatan penilaian Untuk anak autis dengan penilaian yang Fleksibel.
Misalkan ada pembelajaran menggambar, pada pembelajaran mencoret - coret buku, ada pelajaran mengenal Objek secara nyata, ada pelajaran mengenal Huruf dan lain sebagainya, Kurikulum anak autis harus dibuat se Fleksibel Mungkin, agar ia mampu mendapatkan perlakuan yang seimbang dengan anak normal lainnya.
well, sebanyak apapun ilmu yang kita punya dan ingin kita aplikasikan kepada anak, tapi dua poin utama tidak kita miliki, insya allah akan buyar semua rancangan pembelajaran sebagus apapun itu.
dia mau memandang wajah kita lebih dari satu menit sudah bersyukur banget. hehe
apalagi kalau dia mau memegang alat tulisnya selama lebih dari lima menit tanpa kita pegang tangannya, auto sujud syukur. hehe
Anak autis paling susah kalau disuruh konsentrasi. Kita panggil nama dia , eh dia nya cuek aja.
Kalau dia lagi tidak mood belajar, bisa saja kita kena sentuhan manja dari dia (baca: pukulan, cubitan, bahkan cakaran).
Untuk itulah kesabaran dan perhatian lebih menjadi kunci. Sabar menghadapi tingkah laku dia. Serta mengerti apa yang dia inginkan dan dia butuhkan.
Metode pembelajaran anak autis ada beberapa macam salah satunya menggunakan Metode bermaian. Metode ini disarankan adalah terapi yang berpusat pada klien Menjalin komunikasi lanjutan dengan anak tersebut menggunakan alat-alat bermain lain seperti boneka, catatan- catatan kecil, dan telepon mainan.
Metode selanjutnya adalah Metode Discrete Trial Training (DTT) : Training ini
didasarkan pada Teori Lovaas yang Mempergunakan pembelajaran perilaku, sehingga dalam prakteknya Guru memberikan stimulus agar anak dapat memberikan sebuah Respon. Sekecil apapun perkembangan dan perubahanya harus kalian syukuri sebagai kemenangan dan sebagai awal dari perubahan.
Sekian penjelasan mengenai pembelajan dan apa itu anak autis semoga artikel tahap pembelajaran anak autis ini berguna bagi para pembaca yah.
Anak autis juga memiliki perlakuan yang sama seperti kita yang mempunyai fisik dan kemampuan yang sama dan normal, hanya saja perlakuan anak autis lebih ke arah yang mendalam, pendekatan secara langsung dan menyeluruh, seperti apa anak autis itu simak penjelasan singkat ini sobat.
Sebenarnya apa sih Autis itu?
Anak autis adalah anak yang mempunyai keterlambatan dalam perkembangan dengan anak yang lainnya. Istilah autisme itu sendiri berasal dari kata “autos” yang berarti sendiri, dan “Isme” yang berarti suatu pemahaman yang individunya tertarik pada dunianya sendiri. Sedangkan autistik adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks seperti komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi.
Anak autis ini umumnya terdiri dari 2 tipe. Pertama, anak autis yang memang sibuk dengan dunianya sendiri, namun dia cenderung tidak mengganggu orang-orang disekitarnya. Sedangkan tipe kedua adalah anak autis yang asyik dengan dunianya sendiri, namun karena saking asyiknya dia dengan dunianya sendiri, dia juga mengganggu orang-orang di sekitarnya.
Meskipun begitu, anak autis merupakan individu yang istimewa serta mempunyai keunikan tersendiri. apa yang sering dia lakukan tersebut justru bisa kita kembangkan menjadi potensi yang menakjubkan. Semisal dia sering bermain laptop, maka anak autis bisa diarahkan untuk belajar tentang IT. ada pula anak autis yang aktif berlari-lari bisa kita kembangkan kemampuan kinestetiknya. serta ada pula anak autis yang suka menyusun benda-benda di lantai, kita bisa arahkan potensi motoriknya.
Apakah beda pembelajaran untuk autis dengan anak yang normal?
tentu saja. anak autis sering dihadapkan pada masalah sulit berkonsentrasi (itulah yang menyebabkan mereka seakan asyik dengan dunia mereka sendiri). Sedangkan proses pembelajaran pada umumnya menekankan pada konsentrasi. Sehingga dalam proses pembelajaran sudah tentu perlu mengembangkan pembelajaran yang berbeda karena pola belajar mereka juga berbeda.
Anak autis pula saat di sekolah juga biasanya (bahkan wajib) didampingi oleh guru pendamping yang lebih memahami karakter dan pola pembelajaran autis. namun bukan berarti pula kita (baik sebagai pendidik maupun sebagai orang tua) lepas tangan begitu saja. kita juga patut untuk mempelajari bagaimana sih cara mengajari anak autisme itu.
Kurikulum Anak Autis Itu adalah?
Kurikulum anak autis adalah Kurikulum yang fleksibel, anak autis tidak mampu menerima kurikulum yang dipakai oleh anak normal, sama saja menekannya, maka dari itu anak autis Kurikulumnya disusun berdasarkan Kemampuan dan dapat diterima semua orang.Kurikulum anak autis harus mampu disesuaikan dengan kemampuan dirinya dan kemampuan anaknya.
Anak autis seringkali menunjukkan sikap yang berbeda dari anak yang lain,Masalah belajar di kelas dengan Kurikulum yang berbeda, Guru atau pendamping bisa membuatkan sebuah catatan penilaian Untuk anak autis dengan penilaian yang Fleksibel.
Misalkan ada pembelajaran menggambar, pada pembelajaran mencoret - coret buku, ada pelajaran mengenal Objek secara nyata, ada pelajaran mengenal Huruf dan lain sebagainya, Kurikulum anak autis harus dibuat se Fleksibel Mungkin, agar ia mampu mendapatkan perlakuan yang seimbang dengan anak normal lainnya.
Salah satunya, dengan kesabaran dan perhatian lebih
well, sebanyak apapun ilmu yang kita punya dan ingin kita aplikasikan kepada anak, tapi dua poin utama tidak kita miliki, insya allah akan buyar semua rancangan pembelajaran sebagus apapun itu.
dia mau memandang wajah kita lebih dari satu menit sudah bersyukur banget. hehe
apalagi kalau dia mau memegang alat tulisnya selama lebih dari lima menit tanpa kita pegang tangannya, auto sujud syukur. hehe
Lebay? ngga.. itu nggak lebay sama sekali
Anak autis paling susah kalau disuruh konsentrasi. Kita panggil nama dia , eh dia nya cuek aja.
Kalau dia lagi tidak mood belajar, bisa saja kita kena sentuhan manja dari dia (baca: pukulan, cubitan, bahkan cakaran).
Untuk itulah kesabaran dan perhatian lebih menjadi kunci. Sabar menghadapi tingkah laku dia. Serta mengerti apa yang dia inginkan dan dia butuhkan.
Metode pembelajaran anak autis
Metode pembelajaran anak autis ada beberapa macam salah satunya menggunakan Metode bermaian. Metode ini disarankan adalah terapi yang berpusat pada klien Menjalin komunikasi lanjutan dengan anak tersebut menggunakan alat-alat bermain lain seperti boneka, catatan- catatan kecil, dan telepon mainan.
Metode selanjutnya adalah Metode Discrete Trial Training (DTT) : Training ini
didasarkan pada Teori Lovaas yang Mempergunakan pembelajaran perilaku, sehingga dalam prakteknya Guru memberikan stimulus agar anak dapat memberikan sebuah Respon. Sekecil apapun perkembangan dan perubahanya harus kalian syukuri sebagai kemenangan dan sebagai awal dari perubahan.
Sekian penjelasan mengenai pembelajan dan apa itu anak autis semoga artikel tahap pembelajaran anak autis ini berguna bagi para pembaca yah.
Post a Comment for "Tahap Pembelajaran Anak Autis Terbaru"
Salam perkenalan