(WHAT AND WHY: DISMINORRHEA) Penyebab Sakitnya Nyeri Haid
Konten [Tampil]
Kebanyakan wanita pasti udah khatam dengan masalah nyeri haid. Baik yang nyerinya nyaris tidak mengganggu, ataupun nyeri yang slow.
Eh tapi tapi tapi, kalau nyeri haid nya amat sangat mengganggu hidupmu, bahkan beberapa kasus sampe ada yang harus pakai kursi roda pas awal mens tiap bulannya, ditambah dengan nyerinya makin lama makin menjadi-jadi, bisa jadi ada penyakit tertentu yang ada didalam tubuh kalian.
Jadi, nyeri haid ini umumnya dialami oleh sebagian awal wanita pada hari pertama mens. Tapi ada juga yang merasakan nyeri di pertengahan ataupun hari terakhir walau kasusnya jarang sekali. Sakitnya bisa di bagian bawah perut bahkan bisa sakit di bagian paha dalam. Ada yang sakitnya slow aja sampe main basket pun masih sanggup, sampe yang nyerinya aduhh panas dingin dan ga bisa ngapa-ngapain sama sekali.
1) Kontraksi Penyebab Nyeri Haid
Sepanjang waktu, terjadi kontraksi halus pada otot dinding rahim yang umumnya tidak terasa. Namun pada masa menstruasi, kontraksi ini menjadi makin kencang sebagai bagian dari peluruhan dinding rahim saat haid. Kontraksi tersebut menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim, sehingga memutuskan suplai darah dan oksigen ke rahim. Ketiadaan oksigen inilah yang menyebabkan jaringan rahim melepaskan bahan kimia yang menciptakan rasa nyeri.
Rasa nyeri semakin buruk karena tubuh juga mengeluarkan bahan kimia bernama prostaglandin yang memicu otot rahim terus berkontraksi lebih banyak. Prostaglandin adalah bahan kimia yang diproduksi oleh tubuh wanita dan dapat menyebabkan banyak gejala yang berhubungan dengan ketidaknyamanan saat menstruasi. Selain itu, prostaglandin juga memicu kondisi lain seperti mual, diare, lemas, dan sakit kepala yang kerap menyertai nyeri. Diduga, sebagian wanita memproduksi prostaglandin dalam jumlah lebih banyak sehingga lebih merasakan nyeri dibandingkan yang lain.
2) Penyakit Tertentu
Nyeri haid atau dismenore dapat dikategorikan menjadi dua macam, yakni dismenore primer dan sekunder. Dismenore primer adalah rasa nyeri yang umum dialami wanita terutama di sekitar masa awal menstruasi. Sedangkan dismenore sekunder disebabkan oleh kondisi atau gangguan pada sistem reproduksi wanita. Nyeri akibat dismenore sekunder biasanya terjadi lebih awal daripada nyeri menstruasi biasa dan berlangsung lebih lama.
Gangguan yang menyebabkan dismenore sekunder dapat berupa:
a. Endometriosis: terjadi ketika sel-sel yang menyelubungi rahim mulai tumbuh di luar rahim, seperti ovarium atau tuba falopi. Sel ini bisa menimbulkan rasa sakit yang berat ketika meluruh.
b. Radang panggul: infeksi yang bisa mengakibatkan peradangan atau inflamasi pada rahim, ovarium, dan tuba falopi.
c. Adenomiosis: jaringan lapisan paling dalam rahim mulai tumbuh ke dalam dinding otot rahim, sehingga menimbulkan nyeri saat haid.
Fibroid: tumor yang tidak bersifat kanker di dalam rahim dan dapat membuat menstruasi Anda terasa menyakitkan.
Fibroid: tumor yang tidak bersifat kanker di dalam rahim dan dapat membuat menstruasi Anda terasa menyakitkan.
d. Intrauterine device (IUD): kontrasepsi yang ditempatkan di dalam rahim ini terkadang dapat menyebabkan nyeri haid, terutama di masa awal pemasangan.
e. Stenosis leher rahim: pembukaan pada leher rahim beberapa wanita sangat kecil, sehingga menghambat aliran darah untuk keluar saat haid. Kondisi ini menyebabkan tekanan yang menyakitkan di dalam rahim.
Selain nyeri haid, dismenore sekunder umumnya disertai gejala lain seperti menstruasi yang tidak teratur, keputihan yang kental dan berbau, perdarahan di antara masa menstruasi, serta nyeri saat melakukan hubungan seksual.
3) Lebih Berisiko
Sebagian wanita lebih berisiko merasakan nyeri haid karena mengalami beberapa hal berikut:
Sebagian wanita lebih berisiko merasakan nyeri haid karena mengalami beberapa hal berikut:
a. Volume haid lebih banyak
b. Mengalami menstruasi pertama sebelum usia 11 tahun.
c. Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
d. Belum pernah hamil.
e. Mengonsumsi minuman beralkohol atau merokok.
b. Mengalami menstruasi pertama sebelum usia 11 tahun.
c. Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
d. Belum pernah hamil.
e. Mengonsumsi minuman beralkohol atau merokok.
_____________
Lalu bagaimana cara mengurangi atau meredakan rasa sakit akibat nyeri haid tersebut?
Jadi, kalian bisa mengkonsumsi obat-obatan pereda rasa sakit (biasanya dengan parasetamol), kalian tuh bisa mengobati tanpa harus mengkonsumi obat-obatan tersebut, seperti dengan istirahat, berbaring dengan posisi kaki yang lebih tinggi daripada kepala kalian. Kalian juga bisa memijat bagian yang sakit, menempelkan koyo di bagian yang sakit, serta mengkonsumsi makanan dan minuman yang hangat. Atau bisa juga dengan mandi air hangat. Kalau mimin sih biasanya masukin air hangat ke dalam botol kaca, kemudian di tempelin ke bagian bawah perut gitu.
Tapi meskipun begitu, jangan anggap remeh nyeri haid ya. Kalau kalian merasa pendarahan yang berlebih, segera konsultasikan ke dokter ya.
Apalagi jika disertai dengan siklus menstruasi yang lebih lama dap!ri biasanya, disertai demam, terdapat keputihan yang tidak normal, nyeri timbul tiba-tiba dan terasa intens pada panggul, serta adanya tanda-tanda infeksi seperti demam atau menggigil dan nyeri tubuh saat menstruasi.
Sementara itu, tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin E, asam lemak omega-3, vitamin B1, vitamin B6, dan magnesium. Bahan-bahan tersebut rupanya dapat mengurangi nyeri haid secara efektif; Selain itu, olahraga teratur sehingga berat badan tetap normal; menghindari konsumsi minuman beralkohol dan rokok; dan mengurangi stres yang dapat meningkatkan risiko kram dan nyeri haid yang parah.
Post a Comment for "(WHAT AND WHY: DISMINORRHEA) Penyebab Sakitnya Nyeri Haid"
Salam perkenalan